Rabu, 17 Oktober 2012

Perbedaan senyum Tulus dan senyum Palsu

Bagaimana Kita Membedakan antara Senyuman Tulus dan Palsu

Pertama : Otot-oto Wajah Berbagai macam senyuman selalu bertopang kepada otot-otot wajah sebelah samping dengan seimbang. Apabila perasaan itu palsu, maka gerakan otot-otot wajah di sebelah kiri lebih domain, dan ia menampakkan gerakan bohong. Ini mengigat, jika seseorang berbohong, maka otot-otot wajah sebelah kiri lebih banyak dominan gerakannya dari pada otot-otot wajah sebelah kanan. Penyebab sulitnya menggerakkan senyumnya dalam keadaan berbohong kembali kepada otot-otot wajah yang memiliki hubungan dengan senyum yang tidak dikendalikan oleh manusia secara sadar.
Melontarkan senyuman membutuhkan dua susunan otot. Susunan otot pertama terdapat di sekitar mulut, dan ini dapat digerakkan sesuai kehendak. Sedangkan susunan otot ke dua ada di sekitar mata dan ia tidak merespons dengan gerakan kecuali sesuai dengan perasaan yang sebenarnya (tidak bisa di buat-buat).
kesimpulannya, bahwa otot-otot pipi kiri di wajah dan otot-otot di sekitar mata kita yang kita pergunakan untuk tersenyum, tidak kita posisikan di bawah kendali perasaan yang dikehendaki, yang di otak. Cobalah untuk menarik pipi kiri Anda sembari membaca pernyataan ini, atau engkau tersenyum dengan senyum palsu, maka Anda akan mendapatkan perbedaan yang jelas antara otot-otot sisi kiri dan sisi kanan.
karena itu, dalam kondisi tersenyum palsu, kedua bibir bisa saja berkata bohong. Namun otot-otot yang berada di sekitar mata kita adalah otot-otot yang tulus dan bebas, karena kita dapat mengendalikannya untuk perasaan-perasaan yang dusta.
Kedua: Mata Di antara anggota tubuh yang mampu membeberkan rahasia tanpa disengaja untuk mendeteksi senyuman palsu adalah kedua mata. Kedua mata yang menyempit ketika senyuman muncul dari dalam hati tetap tidak akan terpengaruh ketika seseorang melakukan senyuman palsu tanpa melibatkan unsur perasaan di dalamnya. Karena itu, mata bisa mendeteksi untuk mengetahui garis senyuman dan kehangatan ungkapannya.
Ketiga: Mulut setelah melakukan pengamatan wajah dan mata, mulut merupakan piranti ketiga untuk mengenali ragam senyuman.
lihatlah mulut seseorang, dan ketika bibir atas menjadi terangkat atau meninggi melebihi batas biasanya, sedangkan bibir bawah membentuk segi empat, maka menegaskan bahwa itu palsu.
Keempat: Watak Tersenyum biasanya, kebanyakan senyuman yang ikhlas dan keluar dari hati hanya berlangsung sekejap saja, tidak lebih dari empat detik. sedangkan senyuman yang palsu, merupakan senyuman yang tidak teratur, seakan-akan sebagian wajah tersenyum dan sebagian yang lainya tidak tersenyum. Ia tidak seperti layaknya senyuman yang wajar, sebagaimana senyuman palsu berlangsung lebih lama dari pada senyuman yang tulus. Senyuman palsu lambat menyeruak segenap wajah.
Kelima: perasaan Orang yang menerima senyuman lebih mengetahui dari pada orang lain tentang makna senyuman yang diarakan kepadanya, dan merasakan
chenistry yang terkandung dalam senyuman itu.
senyuman yang tulus, menyeruak dari hati sebelum mengalir ke wajah dan berlabuh dengan cepat di hati orang yang menerimanya, lalu dia dapat merasakannya dan merasa senang dengan senyuman tersebut. Sedangkan senyuman palsu, maka hati dapat merasakannya dan siapapun tidak akan terkecoh dengannya.
Pembaca yang bidiman, ada berbagai macam senyuman. Namun yang terkenal ada dua macam, yaitu senyuman yang tulus putih, dan senyuman yang palsu kuning

Senyuman yang tulus Senyuman tulus yang sejati dan suci merupakan tindakan baik yang mengekspresikan kebahagiaan yang mengharu biru, rasa senang, dan perasaan yang jujur. Hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan dalam membangun relasi horizontal, membina persahabatan yang sukses, dan dalam membangun keterbukaan dalam keluarga. Bahkan dalam semua bentuk relasi humaniter; antara seorang saudara dengan saudara lainnya, antara seorang teman dengan teman yang lainnya, antara seorang pemimpin dengan rakyatnya. ini mengigat, senyuman tulus merefleksikan rasa cinta, kasih sayang terhadap seseorang yang menerima senyuman tersebut. Senyuman demikian bak surat cinta sejati kepada orang yang menerimanya.
senyuman tulus tak ubahnya surga bening, wangi semerbak yang menyegarkan kehidupan, penebar kedamaian bagi jiwa, pengobatan hati yang luka, dan nilainya lebih mahal daripada emas dan perak.
Takkan ada kehidupan tanpa ada senyuman yang menghiasi. Senyuman saja cukup untuk mempercantik hati dengan ornamen keikhlasan. senyuman yang tulus cukup untuk membuat hati mengawang-awang ke dunia yang aman, ke dunia yang dipenuhi hati yang tulus. Hanya dengan satu senyuman tulus saja, cukup untuk menjadikan hidup ini damai.
dengan senyuman yang tulus, Maka otot-otot menjadi tergerak. Pun demikian dengan gurat-gurat wajah di sudut mulut. Sedangkan pipi juga akan terangkat sesuai dengan tarikan otot lain dan akan menarik kulit di sekitar mata sesuai dengan kadar senyuman itu. Senyuman tulus hanya berlangsung sekejap, namun ketulusannya di rasakan betul oleh orang yang menerimanya, dan berpengaruh ke dalam jiwa dengan pengaruh yang dahsyat.

0 komentar:

Posting Komentar